APBN tahun 2021 menjadi sangat penting untuk menyeimbangkan berbagai tujuan. Seperti mendukung kelanjutan penanganan pandemi. pemulihan ekonomi, dan tran- sisi pembangunan nasional kembali ke jalumya. Karena rtuteh, pada APBN tahun 2021 mendatang, dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi dan penguatan reformasi, pemerintah telah menentukan empat fokus kebijakan. Pertama, penanganan ke- sehatan yang menitikberatkan pada vaksinast Covid-19.
“Kedua adalah kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan sosial. terutama bagi kelompok yang rentan dan kurang mampu. Sedangkan ketiga adalah kebijakan yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi, pemerintah akan memberi dukungan lebih besar bagi perkembangan dunia usaha. Fokus kebijakan keempat, membangun fondasi yang lebih kuat dengan melakukan reformasi struktural,” kata Gubemur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam acara Penyerahan DIPA APBN 2021 dengan tema ‘Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi’ di Bangsal Kepatihan Selasa(1/12).
Menurut Sultan, tahun 2021, Indonesia masih akan menghadapi ketidakpastian termasuk kondisi ekonomi global. Karenanya, kecepatan dan ketepatan akurasi harus tetap menjadi karakter kebijakan pemerintah yang harus berhadapan dengan tantangan pandemi Covid-19.
Sementara itu Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) DIY Sahat MT Panggabean menyampaikan, alokasi belanja Kementerian/Lembaga TA 2021 di wilayah DIY sebesar Rp 12,28 triliun dengan jumlah DIPA sebanyak 353. Yang terdiri atas 307 DIPA untuk instansi vertikal dengan nilai sebesar Rp12,14 triliun dan 46 DIPA dengan nilai sebesar Rp 141,84 miliar untuk berbagai SKPD pelaksana tugas Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. (Ria/lra>-f