Pencairan Modal Aneka Dharma Ditunda

PERUSAHAAN DAERAH

Rencana realisasi penyertaan modal untuk Perusahaan Daerah (PD) Aneka Dharma tahun ini kembali tersendat. Tim penilai dari Pemkab Bantul belum satu suara soal nilai penyertaan modal untuk perusahaan tersebut.

Kepala Bidang Administrasi Perekonomian, Sekretariat Daerah (Setda) Bantul, Mulyo Subagyo mengatakan tim penilai masih mengkaji perkembangan bisnis yang dijalankan Aneka Dharma sebelum nantinya dana penyertaan modal yang direncanakan sebesar Rp1,8 miliar tersebutdigelontorkan. Dia mengatakan Pemkab berhak tidak memberikan modal jika bisnis yang dijalanka tidak ada keuntungan untuk daerah.

Hasil kajian tim dan beberapa kali pertemuan dengan direksi Aneka Dharma, kata dia, tim memang sudah sepakat bakal memberikan modal, namun terkait dengan mekanisme pencairannya, apakah diberikan semua atau bertahap masih jadi bahan diskusi.

“kami masih mengkaji ulang apakah penyertaan modal ini harus penuh atau layaknya berapa? Ada yang usul diberikan semua, ada yang sebagian dulu, ada yang bertahap,” kata Mulyo Subagyo, Kamis (16/5).

Sekadar diketahui, Tim Penilai Penyertaan Modal untuk Aneka Dharma, terdiri dari Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Bagian Administrasi Perekonomian Setda Bantul; Sekretaris Daerah Bantul; serta Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Bantul.

Tim itu, kata Yoyok, sapaan akrab Mulyo, masih ingin melihat kemampuan direksi Aneka Dharma dalam menjalankan bisnisnya. Kajian itu ia anggap sebagai bentuk kehati-hatian Pemkab karena perusahaan daerah tersebut selama ini kerap merugi sehingga jadi sorotan masyarakat dan DPRD Bantul.

Lebih lanjut Yoyok mengatakan hasil pertemuan terakhir dengan Aneka Dharma, perusahaan yang bergerak di bidang foto kopi dan percetakan itu sudah menunjukkan tren positif. Selama tiga bulan terakhir sudah untung sekitar Rp300 jutaan.

Bahkan tahun ini sudah siap setor ke kas daerah sebesar Rp150 juta. “Aneka Dharma berkeinginan, kalua mau keuntungan besar harusnya penyertaan modal diberikan semua. Tapi ini masih dikaji,” ujar Yoyok.

Butuh Modal

Direktur Utama PD Aneka Dharma, Aditya Heru Nurmoko mengatakan sejak Januari-April perusahaannya sudah menghasilkan keuntungan sebesar Rp300 juta, sehingga sudah bisa menutup biaya operasional bulanan yang mencapai Rp50 jutaan. “Semakin besar modal semakin banyak keuantungan yang diperoleh,” kata dia.

Keutungan sebesar Rp300 juta itu diperoleh dari unit usaha baru sebagai penyuplai material bangunan kepada PT Adhi Karya, salah satu perusahaan BUMN. “Kami sudah menjadi vendor tetap dengan Adhi Karya, kemanapun mereka ada proyek, kami diajak,” kata Adit.

Dia mengklaim PT Adhi Karya merupakan pilihan yeng tepat, terlebih saat ini Aneka Dharma belum bisa berkembang. “Aneka Dharma tak akan berkembang kalua hanya mengandalkan bisnis fotokopi, sementara pengeluaran bulanan mencapai Rp50 juta,” ujar dia.

Selengkapnya: Tautan