Pemerintah Bantul harus berinovasi menggarap wilayah selatan agar memberikan kemaslahatan ekonomi bagi warga. Pembangunan jalur jalan lintas selatan (JJLS) dan bandara baru di Kulonprogo harus dimanfaatkan untuk perekonomian, Bupati Bantul Suharsono mengatakan, pembangunan di Bantul tidak bisa dilakukan sekaligus, tetapi perlu bertahap karena keterbaiasan anggaran. Beberapa kemajuan Pemerintah Kabupaten Bantul sudah tercapai meski belum tuntas. “Ke depan dimulai dan tahun ini bahyak yang perlu dibenahi,” kata dia.
Beberapa pembenahan yang sedang dilakukan adalah wilayah. selatan Bantul. Jalur tersebut menjadi kawasan strategis dengan adanya jalur jalan lintas selatan (JJLS), terlebih akan dibangun jembatan penghubung Bantul- Kulonprogo. Pembenahan wilayah selatan ini diakui dia juga bagian dari keinginan Gubemur DIY Sri Sultan HB X yang akan menjadikan kawasan selatan sebagai pintu masuk kota.
Selain itu Pasar Seni Gabusan (PSG) juga tengah dipersiapkan sebagai tempat transit wisatawan dari dan menuju Parangtritis. Suharsono mengatakan akan membangun PSG menjadi pusat atraksi kesenian, knliner, dan kerajinan Bantul. la sudah menyiapkan anggaran untuk penatan PSG sebesar Rp 10 miliar dari dana keistimewaan.
Gubernur DIY dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Gubemur DIY KGPAA Baku Alam X mengatakan Pemerintah Kabupaten Bantul perlu berinovasi untuk menggali potensi yang ada di wilayah selatan. Sebab, jalur selatan sudah ada JJLS, sehingga perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pembangunan Wisata.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Riyantono mengatakan kemiskinan dan pengangguran masih terjadi setiap tahun. Tahun ini Pemkab sudah menyiapkan tiga jurus untuk mengatasi persoalan tersebut, yakni validasi data, pengurangan beban hidup masyarkat, dan pemberdayaan.
Semua program di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) diarahkan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. “Tahap pertama kami fokuskan pada pemberdayaan. Jadi masyarakat kami berdayakan ikut berpartisipasi bersama Pemerintah Kabupaten Bantul dalam pembangunan,” kata Riyantono, di sela-sela kirab budaya puncak Hari ulang Tahun ke-187 Kabupaten Bantul di Lapangan Trirenggo, Bantul, Jumat (20/1). la tidak menyebut angka kemiskinan dan pengangguran di Bantul, tetapi berdasarkan data dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, angka kemiskinan di Bantul sebanyak 139.600 atau sekitar 14% dari jumlah penduduk.
Selain tiga jurus yang disiapkan, Riyantono menyatakan Pemerintah Kabupaten Bantul juga tengah menyiapkan sarana dan prasarana untuk menarik minat para investor agar berinvestasi di Bantul. Investor masih terfokus di wilayah Piyungan, Sedayu, dan Pajangan.
Pria yang akrab disapa Toni ini menyadari belum semua investor langsung membangun tempat usahanya di Bantul, terutama di wilayah selatan.
“Karena investasi juga rergantung infrastruktur seperti jalan, listrik, dan jembatan. Harus kami persiapkan itu,” kata dia.