Proyek Pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, DIY, sudah berlangsung setengah jalan. Dipastikan, bandara seluas 582 hektare itu sudah bisa akan bisa beroperasi pada April 2019 mendatang.
“Truk-truk proyek sudah berlalu-lalang, para pekerjapun sudah banyak yang bekerja. Diperkirakan jumlah pekerja yang dilibatkan dalam pembangunan NYIA sampai selesai sekitar 6.000 orang,” kata pimpinan proyek NYIA, Taochid Purnomo Hadi di lokasi runway NYIA, Temon, Kulonprogo, Kamis (20/9).
Bangunan milik warga semuanya sudah rata dengan tanah. Tinggal satu bangunan saja, yakni Masjid Al Hidayah yang masih berdiri karena masih ada warga yang menggunakannya. “Masjid tersebut akan dirobohkan apabila pengganti masjid tersebut sudah jadi sekitar sebulan lagi,” kata juru bicara proyek NYIA, Agus Pandu Purnama.
Seluruh kawasan NYIA sudah 100 persen dipagar. Bahkan runway-nya sudah tampak. Penjaga di kawasan tersebut sangat ketat. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk. Itupun mereka harus mematuhi persyaratan yang telah ditentukan secara tertulis.
Menurut Taochid, sampai saat ini sudah dilakukan pengerasan runway sekitar 1.000 meter persegi. “Diharapkan pada saat beroperasinya NYIA pada April 2019 runway yang sudah bisa digunakan sepanjang 3.250 meter persegi,” katanya.
Manajer Proyek PP NYIA Andek Prabowo mengatakan progress realisasi fisik airside sudah berjalan 0,0366 persen. Sedangkan realisasi fisik landside 0,0667 persen.
Meskipun demikian, ia memastikan April 2019 mendatang bandara tersebut sudah beroperasi. Ia memastikan untuk pembangunan terminal akan dimulai akhir Oktober 2018. Sedangkan sekarang baru dilakukan Detail Engineering Design (DED).
Pandu menambahkan untuk pembangunan terminal pada April 2019 sudah selesai 50 persen, yakni 90 ribu meter persegi dari luas seluruhnya 180 ribu meter persegi. Desain terminal NYIA akan menggunakan ornament batik kawung yang bisa dilihat dari atas maupun bawah.
Untuk boarding gate ada lima yang menggunakan nama desa terdampak pembangunan bandara di antaranya Palihan, Kebonrejo, Glagah, Jangkaran, dan Sindutan.