MAGELANG, KOMPAS.com – Film dinilai sebagai media yang efektif untuk menyampaikan pesan edukasi bagi masyarakat.
Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK) RI pun memanfaatkan film untuk berkampanye tentang pentingnya pengawasan keuangan negara bagi pemerintah dan masyarakat.
Lembaga tinggi negara ini menyelenggarakan festival film bertema “Kawal Harta Negara” bagi anak-anak muda kreatif dan masyarakat umum Indonesia, mulai 14 Maret – 7 Juli 2017 mendatang.
“Film menjadi media efektif untuk edukasi masyarakat. Film adalah paket lengkap, ada musik, ada proses membaca yang mana pembuat maupun penonton akan bisa merasakan langsung arti penting mengawal harta negara,” kata Sekretaris Jenderal BPK RI, Hendar Ristriawan, usai Roadshow Festival Film Kawal Negara 2017 di Museum BPK Magelang, Kamis (23/3/2017).
Hendar menjelaskan, sejauh ini pemeriksaan BPK dinilai sebagian masyarakat sebagai hal yang menakutkan. Padahal, BPK sendiri memiliki tugas dan fungsi yang justru membantu masyarakat mengetahui maupun menyusun keuangan dengan benar, transparan dan akuntabel.
“Kami ingin bangkitkan kesadaran masyarakat akan tugas dan fungsi BPK secara umum. Secara khusus, memberi pengetahuan tentang pentingnya pengawasan harta negara baik oleh BPK itu sendiri maupun masyarakat,” ujar Hendar.
Di sisi lain, film tentang BPK ini juga menjadi motivasi sekaligus interopeksi internal BPK agar dalam bekerja BPK senantiasa menjunjung tinggi independensi, profesional dan berintegritas.
Hendar mengemukakan, festival film ini merupakan hasil kerja sama BPK RI dan USAID dengan sasaran peserta pelajar dan umum.
Sebelum dilaksanakan festival, pihaknya mengadakan roadshow di sejumlah daerah. Kota Magelang adalah tujuan roadshow pertama karena BPK lahir di kota ini.
“Roadshow berikutnya kami akan ke Ternate, Medan, dan Malang,” katanya.
Adapun kategori film yang dilombakan antara lain film pendek fiksi, film pendek dokumenter, video citizen journalism, dan iklan layanan masyarakat. Pihaknya mendorong partisipasi publik untuk membuat film yang menggambarkan tugas dan kewajiban dalam mengawal harta negara.
“Dengan demikian, peningkatan kapasitas komunikasi BPK dalam menyebarluaskan fungsi dan peran BPK dapat terwujud,” ucapnya.
Pada roadshow di Kota Magelang, hadir pula Wakil Ketua BPK RI Sapto Amal Damandari, Program Manager USAID-CEGAH Ary Nugroho, dan sineas muda tanah air Lola Amaria.
Lola Amaria menuturkan, festival film BPK adalah kesempatan baik untuk menyalurkan kratifitas dan ide dalam sebuah film. Ia pun memberikan motivasi dan berbagi ilmu kepada peserta roadshow, bahwa berkarya tidak perlu harus dimulai dari sesuatu yang besar namun bisa dimulai dari hal-hal kecil di sekitarnya.
“Membuat film itu tidak mudah dan tidak bisa instan. Harus ada proses pahit dan manis. Tapi mulai lah dari hal kecil di sekitar kita. Jangan ngomongin teknik yang rumit dulu. Jangan mudah menyerah dan teruslah belajar” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Lola juga menampilkan film dokumenter karyanya yang berjudul Pelem Ukulele dengan durasi sekitar 20 menit.
Sumber: http://regional.kompas.com/read/2017/03/24/07270021/.kawal.harta.negara.dengan.film