Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting menjadi 14% pada akhir 2024, dengan terus melakukan intervensi untuk mempersiapkan generasi Emas 2045. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kurang gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Sekretaris Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPSS) Kabupaten Sleman, Wildan Solichin, menjelaskan, pada tahun ini disediakan dana sebesar Rp112 miliar yang merupakan akumulasi dan berada di lintas OPD dilingkup Pemkab Sleman. Untuk Tahun 2025 Pemkab Sleman mengalokasikan anggaran sekitar Rp130-an miliar guna menangani masalah stunting. Sedangkan Pemkab Gunungkidul, total penanganan stunting di Gunungkidul pada 2024 mencapai Rp53,2 miliar dan 2025 menyentuh Rp58,5 miliar. Dinkes Kota Jogja tahun ini memberikan makanan tambahan dengan anggaran mencapai Rp3,2 miliar. Adapun Pemkab Kulon Progo mencatat prevalensi stunting diwilayahnya sebesar 10,48% per Juni kemarin. Meski demikian angka stunting di Kota Jogja dan Kabupaten Kulon Progo masih lebih baik daripada rata-rata nasional.
selengkapnya : tautan
94 total views, 8 views today