Sebanyak 5.327 Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) belum sampai ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM). DInas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulonprogo masih menunggu penyaluran KKS dari Pemerintah Pusat.
Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Dinsos P3A Kulonprogo Ika Dwi Wahyuning Kusumastuti menuturkan ribuan KKS itu belum tersalurkan karena kesalahan data pada tahun lalu sehingga ada perubahan data awal penerima KKS.
Di tahun ini direncanakan ada 5.327 KKS yang akan disalurkan kepada warga miskin penerima Bantuan Pangan Nontunai (BPNT). Perbaikan data dilakukan mengingat ada beberapa kesalahan data seperti satu KPM menerima dua kartu.
Ada juga KPM yang sudah tercatat sebaga keluarga mampu dan dialihkan ke KPM lain yang termasuk warga miskin. “Sampai saat ini total 5.327 data perbaikan itu belum bisa disalurkan. Masih menunggu dari Pusat,” ujarnya kepada Harian Jogja, Jumat (8/3).
Berdasarkan data dari Dinsos P3A Kulonprogo, pada 2018 total sudah ada 47.233 KPM yang menerima KKS. Ika mengatakan semua KPM sudah bisa bertransaksi di e-Warong untuk mendapatkan BPNT. KPM di Kulonprogo sudah secara bertahap mendapat KKS dari Juli tahun lalu.
Kepala Dinsos P3A Kulonprogo Eko Pranyoto mengatakan selain masih menunggu penyaluran KKS dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berencana menambah e-Warong agar tiap KPM diberikan kemudahan mengakses bantuan.
Total di Kulonprogo ada 111 KKS yang bisa digunakan oleh KPM untuk mendapatkan BPNT. Tiap bulannya KPM bisa bertransaksi menggunakan KKS untuk mendapatkan telur dan beras sampai Rp 110.000.
Mengenai e-Warong yang menjadi toko milik Kulonprogo (Tomiku), sampai saat ini baru ada 2 unit. Rencananya setelah evaluasi pada April mendatang, jumlah e-Warong yang akan menjadi Tomiku akan ditambah.
Dinsos P3A masih memberikan sosialisasi pada semua e-Warong di 12 kecamatan untuk meningkatkan kualitas pelayanannnya kepada KPM, mengurangi antrean, memberikan perubahan dan upaya mereformasi e-Warong menjadi Tomiku.