HIBAH KE PT ANEKA DHARMA MASIH DIKAJI

PERUSAHAAN DAERAH HARUS PROFIT

Pemkab Bantul maih melakukan kajian atas pemberian hibah penyertaan modal bagi PT Aneka Dharma yang rencananya digelontarkan pada 2019 ini. Direncanakan Pemkab Bantul akan menggelontarkan dana bagi PT Aneka Dharma sekitar Rp 1,8 miliar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul Drs Helmy Jamharis, Minggu, menuturkan hingga saat ini hibah masih dalam tahap pengkajian oleh bagian Administrasi perekonomian Sekretariat Daerah Pemkab Bantul. “Layaknya pemberian hibah pada umumnya, hibah pada umumnya hibah pada PT Aneka Dharma harus melalui proses kajian terlebih dahulu jadi tidak lantas langsung diberikan. Selain itu ketika jadi dicairkan maka akan dilakukan,” katanya.

Diakui Sekda, PT Aneka Dharma dalam kondisi kurang sehat. Meski demikian ada kemampuan dan usaha dari manajemen untuk memperbaiki dengan berusaha mengganti unit usaha seperti menjadi penyuplai material dan jasa percetakan.

Direktur PT Aneka Dharma Aditya Hora Nurmoko, sebelumnya menuturkan sebenarnya usaha pengadaan material sudah mulai sejak November 2018 lalu. Sejak tiga bulan terakhir keuntungan dari pegadaan material sudah tergolong lumayan. “Kemarin ada modal Rp 200 juta selama tiga bulan sudah ada untung Rp 200 juta. Kalau sekarang dengan Rp 700 juta keuntungannya bisa 10 persen dan tiap akhir bulan PT Aneka Dharma mendapatkan keuntungan kisaran Rp 70 juta dengan asumsi keuntungan masih dikurangi perusahaan,” jelasnya.

Ditambahkannya, untuk menjadi supier material, pihaknya bekerja sama dengan PT Adi Karya. Pertimbangan memilih PT ini karena perusahaan tersebut merupakan bagian dari BUMN. Selain itu PT Adi Karya tengah mengerjakan banyak proyek pekerjaan. Terkait dana operasional, PT Aneka Dharma membutuhkan kisaran Rp 40 hingga Rp 50 juta. Dari lokasi ini sebagian besar digunakan untuk pembayaran SDM .

Penasehat PT Aneka Dharma Arif Iskandar, menambahkan selain melayani jasa suplier mateial. Perusahaan milik Pemkab Bantul ini juga tengah menggeluti usaha percetakan baik indoor maupun outdoor. “Harapannya dengan alokasi anggaran Rp 1,8 miliar, keuntungan bisa mencapai 10 persen jadi Rp 180 juta bisa masuk ke kas daerah setelah dikurangi biaya operasioanal,” urainya.

Jika ke depan BUMN ini sudah dapat meraih keuntungan dari pengembangan sektor usaha ini, PT Aneka Dharma berencana membuka usaha dengan sistem plasma yang langsung bekerja sama dengan masyarakat. Sehngga tidak sekedar melayani kebutuhan dinas saja namun kebutuhan masyarakat juga dapat terakomodir.

Selengkapnya: Tautan