BPK TINJAU PELAYANAN HAJI

Menag memberi nama  al-Mabrur untuk  kantor Daker Makkah yang baru

Rombongan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi kemaren. Setibanya di bandara mereka langsung melakukan peninjauan proses kedatangan sejumlah jamaah di bandara tersebut,

Proses kedatangan pertama yang ditinjau adalah kedatangan kloter 58 embarkasi Jakarta-Pondok Gede dijalur cepat gerbang A, Bandara Jeddah. Selepas itu, mereka juga menengok keberadaan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Bandara Jeddah.

“soal kesehatan dan perjalanan memang menjadi objek pantauan kami tiap tahun,” kata anggota BPK, Hary Azhar Aziz, dibandara Jeddah, senin (13/8)

Dia mengatakan ada peningkatan tahun ini disbanding tahun lalu soal pelayanan kesehatan. Tahun ini peningkatannya adalah keberadaan KKHI di bandara King Abdulaziz.

Mesti begitu, dia akan terus memantau secra spesifik pelayanan pelayanan kesehatan tersebut. Menurut Hary, masih ada rekomendasi BPK yang belum dijalankan prihal pelayanan kesehatan haji. Sebelumnya, BPK menginkan kesehatan masuk dalam kedutaan besar RI di Arab Saudi sebagai atase.

Hal itu, menurut dia, penting karena pelayanan kesehatan haji tak bisa dibatasi waktu tugas sealama penyelenggaraan. Hary menyebut, ada amah Indonesia yang telah berada di Tanah Suci sebelum dan sesudah waktu penugasan tim kesehatan di Tanah Suci.

Hary agaknya tak menyinggung soal jamaah regular karena jamaah regulertiba di Tanah Suci Selepas seluruh petugas tiba. Kendati demikian, menengok pelaksanaan tahun-tahun sebeulumnya, ada sejumlah jamaah yang masih memerlukan perawatan dirumah sakit Arab Saudi pada akhir masa kepulangan jamaah

BPK merekomendasikan perawatan kesehatan terpadu di Tanah Suci. “Sekarang belum terkomunikasikan, sudah kami usulkan tahun lalu, tapi agaknya masih panjang ceritanya,” kata Hary.

Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar Memuji pelaksanaan jalur cepat di Bandara King Abdulaziz. Dia juga terkesan dengan kondisi legang di bandara tersebut. “Dulu Sebelumnya tak begini,” kata dia saat menengok bus yang mengangkut jamaah Indonesia ke Makkah.

Rombongan BPK datangdalam rombongan 15 orang. Mereka dibagi menjadi dua tim yang mengawasi kerja kementerian kesehatan dan kementerian agama. Mereka akan berada di Tanah Suci hingga 28 Agustus 2018.

Di Bandara Jeddah, tim itu disambut Konjen RI di Jeddah Hery Saripudin dan Kepala Daker bandara Arsyad Hidayat

Di Makkah, Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah baru saja diberi nama AL-mabrur. Nama itu di berikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam acara tasyakuran di tempat tersebut pada ahad (12/8) malam waktu setempat.

Acara itu dihadiri jajaran panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPJH) Arab Saudi 2018 dan Pihak pemilik gedung. Kantor baru ini masih terletak satu kawasan dengan kantor lama di syisyah. Keduanya dipisahkan jalan King Fahd sekitar 350 meter.

Lukman mengatakan, pemberian nama al-mabrur di rasa tepat karena dua hal. Pertama bagi seluruh petugas semoga dapat memotivasi dan menyemangati jamaah agar selalu mengupayakan kemabruran.

Kedua, ini menandai tujuan ibadah haji. Setiap orang yang pergi haji ke Tanah Suci mendambakan kemabruran. “Itu terlihat dengan dua ciri utama, yakni memiliki kesadaran sosial semakin tinggi dan gemar menebar salam atau kedamaian,”kata Lukman disambut riuh tepuk tangan.

Kedua hal itu yang menjadi penanda utama kemabruran seseoarang.Dia berharap gedung baru lebih nyamandibandingkan gedung lama. “Ini selalu mengingatkan kita untuk meraih kemabruran, baik sebagai petugas maupun bagi jamaah,” kata dia.

Selengkapnya: Tautan