BELANJA PULSA SAINGI INFRASTRUKTUR

TEKNOLOGI INFORMASI

WILAYAH BLANKSPOT DI KULONPROGO

Pengeluaran per kapita penduduk rata-rata dalam sebulan : Rp720.906

                                                                        2016              2017

  • Pengeluaran makanan                                   46,01%           50,20%
  • Pengeluaran non makanan                             53,99%           49,80%

JENIS PENGELUARAN NON MAKANAN

                        Pengeluaran Tembakau dan Sirih         Pendidikan       Kesehatan

  • 2014                   4,58%                                                 1,70%               1,97%
  • 2015                   4,45%                                                 2,89%               1,88%
  • 2016                   5,15%                                                 3,34%               1,67%
  • 2017                   4,73%                                                 3,23%               3,31%

*Berdasarkan hasil pengolahan Susenas 2017

Sumber: Publikasi BPS/Kabupaten Kulonprogo Dalam Angka 2018                                      (Kulonprogokab.bps.go.id/publication/ufe/datadiolah)

WATES – Besaran pengeluaran warga Kulonprogo untuk komoditas pulsa dan rokok nyaris menyamai biaya infrastruktur.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengungkapkan untuk pengeluaran pulsa yang sebelumnya hanya Rp46 miliar pada 2013, pada 2017 melonjak mencapai Rp74 miliar. Menurut Hasto, melihat kondisi tersebut maka perlu dipikirkan penerapan Bela beli Kulonprogo, yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan BUMDaerah membuat Menara telekomunikasi [tower] local dan bisa menjual pulsa sendiri, sehingga Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulonprogo bisa mendukung program bela dan beli pulsa sendiri bagi daerah.

“Sebagai langkah untuk membangun ekonomi yang mandiri. Selain itu penting bagi masyarakat untuk menerapkan gerakan hidup sederhana dan hemat,” kata dia, Rabu (24/10).

Disinggung perihal skala prioritas lokasi pembangunan tower lokal, Hasto menyatakan jajarannya masih melakukan kajian. Hanya saja secara umum baik wilayah-wilayah blankspot maupun produktif perlu difasilitasi tower lokal. “Mohon doanya, semoga bisa didukung Kominfo,” kata dia.

Tak kalah memprihatinkan, pada 2017 biaya pengeluaran rokok mencapai sekitar Rp96 miliar. “Jadi biaya mengaspal jalan kabupaten dan desa kalah dengan biaya merokok. Begitu juga dengan biaya berobat kalah dengan biaya beli rokok,” ujarnya.

Kepala Seksi Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Kulonprogo, Heri Widada, menuturkan apa yang disampaikan Bupati bukan mustahil untuk diwujudkan, apalagi bila tujuannya untuk membangun kemandirian daerah serta perwujudan Bela Beli Kulonprogo. Kendati demikian perlu ada kajian lebih mendalam terlebih dahulu. “Apakah peralatannya sudah ada, kemudian dari sumber daya manusia yang mumpuni bagaimana sudah ada atau belum. Kalau sudah ada, bukan mustahil terwujud,” ucapnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Gusdi Hartono, mengungkapkan total keseluruhan anggaran yang dimiliki DPUPKP Kulonprogo untuk pembangunan infrastruktrur baik jalan maupun fisik bangunan diperkirakan sebesar Rp165 miliar. Dari angka tersebut, jumlah anggaran untuk jalan sekitar Rp96 miliar.

Selengkapnya: Tautan